Gambar Sampul Ekonomi · Bab II Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi
Ekonomi · Bab II Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi
Chumidatus S dan Kustan Santana

22/08/2021 09:40:42

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

57

Tahap Pengikhtisaran dan

Pelaporan Akuntansi pada

Perusahaan Dagang

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

57

Bab II

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:

1)

menyusun neraca saldo;

2)

membuat ayat jurnal penyesuaian akuntansi perusahaan dagang;

3)

menyusun kertas kerja akuntansi perusahaan dagang;

4)

menyebutkan unsur-unsur akun dalam laporan keuangan perusahaan dagang perusahaan

dagang;

5)

menghitung harga pokok penjualan, laba kotor penjualan dan laba bersih;

6)

membuat laporan perhitungan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca

perusahaan dagang;

7)

Memahami ikhtisar siklus akuntansi perusahaan dagang.

Sumber:

Dok.RR

TUJUAN PEMBELAJARAN

58

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

PETA KONSEP

Akun-akun yang

memerlukan penyesuaian

pada akhir periode

1. Persediaan barang

dagangan

2. Pemakaian

perlengkapan

3. Penyusutan harta tetap

4. Beban-beban yang

masih harus dibayar

5. Pendapatan yang

masih harus diterima

6. Beban-beban yang

dibayar dimuka

7. Pendapatan yang

diterima di muka

Neraca Saldo

Ayat Jurnal

Penyesuaian

Kertas Kerja

Laporan Keuangan

Langkah-langkah

penyesuaian kertas kerja

1) Mengisi kolom neraca

saldo

2) Membuat Ayat Jurna

Penyesuaian

3) Menyusun neraca

saldo setelah

disesuaikan

4) Memindahkan saldo

akun nominal ke kolom

laba rugi

5) Memindahkan saldo

akun riil ke kolom

neraca

1. Laporan laba rugi

Laba bersih usaha = Penjualan - Harga

Pokok Penjualan - Beban usaha -

Pendapatan dan Beban di luar usaha)

2 Laporan perubahan Modal (modal akhir

= Modal awal + (Laba - pengambilan

pribadi)

3 Neraca (harta = utang + modal)

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

59

D

alam Bab 1 telah diuraikan mengenai jenis-jenis transaksi pada

perusahaan dagang, akun-akun khusus yang digunakan pada

perusahaan dagang dan prosedur pencatatan transaksi keuangan perusahaan

dagang, mulai dari pencatatan ke dalam jurnal khusus, pencatatan ke dalam

buku besar pembantu, dan pemindahbukuan ke dalam buku besar umum.

Dalam bab ini akan diuraikan tahap pengikhtisaran dan pelaporan

akuntansi pada perusahaan dagang yang meliputi:

1.

Penyusunan neraca saldo.

2.

Pembuatan jurnal penyesuaian.

3.

Penyusunan kertas kerja.

4.

Penyusunan laporan keuangan.

Dalam membahas penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang

terlebih dulu kita akan mempelajari unsur-unsur akun dalam laporan

keuangan perusahaan dagang, termasuk mempelajari perhitungan Harga

Pokok Penjualan (HPP).

Tahap pengikhtisaran dan pelaporan akuntansi perusahaan dagang dapat

diringkas dengan uraian berikut:

Setelah pemindahbukuan dari jurnal khusus ke buku besar, saldo setiap

akun buku besar kemudian disusun dalam bentuk neraca saldo. Saldo akun

buku besar yang terdapat dalam neraca saldo tersebut, sebelum dibuat

laporan keuangan, perlu dilakukan penyesuaian. Sehingga saldo setiap akun

buku besar menunjukkan nilai yang benar. Penyesuaian terhadap akun buku

besar tersebut dilakukan dengan cara membuat ayat jurnal penyesuaian (

Ad-

justing entries

), kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun kertas kerja

(

Work sheet

). Penyusunan kertas kerja merupakan cara untuk mempermudah

penyusunan laporan keuangan.

Dalam tabel berikut diilustrasikan ikhtisar siklus akuntansi perusahaan

dagang:

Gambar 2.1 Bagan Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Siklus Akuntansi

Neraca

Saldo

Jurnal

Penyesuaian

Kertas Kerja, terdiri dari:

1. Necara Saldo

2. Jurnal Penyesuaian

3. Neraca Saldo Setelah

Disesuaikan

4. Laba Rugi

5. Neraca Akhir

Lap. Laba Rugi

Lap. Perubahan

Modal

Lap. Neraca

60

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

A. Penyusunan Neraca Saldo/Neraca Sisa

(

Trial Balance

)

Pada setiap akhir periode akuntansi, saldo-saldo setiap akun buku besar

dipindahkan ke dalam neraca saldo. Neraca saldo adalah suatu daftar yang

berisi saldo-saldo dari setiap akun buku besar, di mana jumlah sisi debet

dengan jumlah sisi kredit harus seimbang.

Neraca saldo disusun dengan cara mengurutkan nomor akun terkecil

sampai dengan nomor akun terbesar. Akun buku besar yang bersaldo debet,

dimasukkan pada sisi debet neraca saldo, sedangkan akun buku besar yang

bersaldo kredit dimasukkan pada sisi kredit neraca saldo. Bila Jumlah saldo

sisi debet tidak sama dengan jumlah saldo sisi kredit dalam neraca saldo

berarti kita telah melakukan kesalahan pada saat melakukan posting dari

jurnal khusus ke buku besar. Kesalahan tersebut dapat terjadi karena:

1.

Salah menempatkan saldo akun buku besar dalam neraca saldo. Misalnya

akun buku besar yang bersaldo debet dimasukkan ke kolom kredit atau

sebaliknya.

2.

Belum semua saldo buku besar dipindahkan ke dalam neraca saldo.

3.

Ada sebagian transaksi dari jurnal khusus yang belum diposting ke buku

besar.

Berikut ini contoh necara saldo dari PD RHN

No

Na ma Akun

Debit

Kredit

101 Kas

9.550.000

102 Piutang Dagang

7.675.000

103 Persediaan Barang Dagangan

6.850.000

104 Perlengkapan Toko

455.000

105 Perlengkapan Kantor

235.000

106 Piutang Sewa

107 Asuransi Dibayar dimuka

1.800.000

108 Iklan Dibayar dimuka

121 Peralatan

6.000.000

122 Akum.Peny. Peralatan

500.000

123 Kendaraan

40.000.000

124 Akum. Peny. Kendaraan

5.000.000

201 Utang Dagang

4.565.000

202 Gaji yang masih harus dibayar

203 Utang Listrik, air

PD. RHN

NERACA SALDO

Per, 31 Desember 2005

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

61

KEGIATAN

2. 1

Aktivitas Pemahaman Diri

Untuk lebih meningkatkan pemahaman diri terhadap materi yang

telah dibahas di atas, diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut

ini.

Pertanyaan:

1)

Jelaskan tahapan kegiatan dalam menyusun neraca saldo

2)

Tentukan saldo normal dari akun-akun berikut ini di dalam neraca

saldo:

Pembelian

Beban angkut pembelian

Retur pembelian

511 Gaji Bag. Penjualan

4.750.000

512 Beban Iklan

900.000

513 Beban Listrik, Air Toko

825.000

515 Beban Peny.Peralatan bag. toko

516 Beban Peny. Kendaraan bag. Toko

517 Beban perlengkapan toko

518 Beban penjualan rupa-rupa

315.000

521 Gaji Bagian Kantor

6.800.000

522 Beban perlengkapan kantor

523 Beban Peny.Peralatan bag. Kantor

524 Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor

525 Beban Asuransi

526 Beban Telepon

495.000

527 Beban Listri, Air bag. Kantor

595.000

528 Beban Umum rupa-rupa

275.000

701 Pendapatan sewa

550.000

120.620.000

120.620.000

204 Beban Terutang

301 Modal, Miss. Lestari

55.000.000

302 Prive, Miss. Lestari

2.500.000

310 Ikhtisar Laba Rugi

401 Penjualan

53.655.000

402 Retur Penjualan

950.000

403 Potongan Penjualan

800.000

501 Pembelian

28.850.000

502 Retur Pembelian

850.000

503 Potongan Pembelian

500.000

Jumlah

62

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Potongan pembelian

Penjualan

Retur penjualan

Potongan penjualan

3)

Jika jumlah kolom debet dan kolom kredit dalam neraca saldo tidak

seimbang, tentukan langkah-langkah untuk menelusuri

ketidakseimbangan tersebut.

B. Ayat Jurnal Penyesuaian dan Kertas Kerja

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa neraca saldo sebagai hasil dari siklus

pencatatan akuntansi, sebelum dibuat laporan keuangan terlebih dahulu

harus dilakukan penyesuaian terhadap saldo akun-akun tertentu yang belum

menunjukkan saldo yang benar. Setelah saldo akun-akun buku besar tersebut

diperbaiki, langkah selanjutnya adalah menyusun kertas kerja. Penyusunan

Kertas Kerja (

Work Sheet

) dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah

penyusunan laporan keuangan.

1. Ayat Jurnal Penyesuaian

Pembuatan ayat jurnal penyesuaian umumnya dilakukan pada akhir

periode atau pada saat akan dibuat laporan keuangan. Ayat jurnal

penyesuaian adalah suatu jurnal yang befungsi untuk memperbaiki atau

menyesuaikan saldo-saldo akun buku besar dalam neraca saldo, di mana

pada akhir periode saldo-saldo tersebut belum menunjukkan saldo yang

benar, yang semestinya dicatat dan diakui pada periode tahun tersebut. Atau

dengan kata lain, agar saldo-saldo akun yang terdapat dalam neraca saldo

sama dengan kenyataan sebenarnya. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian ini

mengakibatkan harus dibukanya akun-akun baru.

Saldo akun buku besar yang umumnya harus mendapat penyesuaian

pada akhir periode, antara lain:

a.

Persediaan barang dagangan

b.

Pemakaian perlengkapan

c.

Penyusutan harta/aktiva tetap

d.

Beban-beban yang masih harus dibayar

e.

Pendapatan-pendapatan yang masih harus diterima

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

63

f.

Beban-beban yang dibayar di muka

g.

Pendapatan-pendapatan yang diterima di muka

h.

Kerugian piutang

a. Persediaan Barang Dagangan

Penyesuaian terhadap akun persediaan barang dagangan dilakukan baik

terhadap persediaan barang dagangan awal periode maupun persediaan

barang dagangan akhir periode. Persediaan barang dagangan awal periode

adalah nilai persediaan barang menurut catatan yang terdapat dalam neraca

saldo, sedangkan persediaan barang dagangan akhir periode adalah nilai

persediaan barang menurut perhitungan inventarisasi fisik yang dilakukan

pada akhir periode

Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menyesuaikan persediaan

barang dagangan, yaitu:

1)

Menggunakan akun “Ikhtisar Laba Rugi”

Penyesuaian dilakukan hanya terhadap persediaan barang dagangan

awal dan persediaan barang dagangan akhir, dengan jurnal, sebagai berikut:

AJP untuk persediaan barang awal, sebagai berikut:

Ikhtisar laba rugi

Rp XX

Persediaan barang (awal)

Rp XX

AJP untuk persediaan barang akhir, sebagai berikut:

Persediaan barang (akhir)

Rp XX

Ikhtisar laba rugi

Rp XX

2)

Menggunakan akun “ Harga Pokok Penjualan”

Penyesuaian dilakukan terhadap seluruh akun yang merupakan unsur

Harga Pokok Penjualan, dengan jurnal sebagai berikut:

Mendebet akun harga pokok penjualan, sebagai berikut:

Harga pokok penjualan

Rp XX

Persediaan barang (awal)

Rp XX

Pembelian

Rp XX

Beban angkut pembelian

Rp XX

Mengkredit akun harga pokok penjualan, sebagai berikut:

Persediaan barang (akhir)

Rp XX

Retur pembelian

Rp XX

Potongan pembelian

Rp XX

Harga pokok penjualan

Rp XX

64

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

AJP untuk Persediaan barang dagangan

Berikut sebagian data akun buku besar yang terdapat dalam neraca saldo

PD RHN pada tanggal 31 Desember 2005.

Nama Akun

Debit

Kredit

Persediaan barang

7.700.000

Pembelian

12.800.000

Beban angkut pembelian

1.200.000

Retur pembelian

1.000.000

Potongan pembelian

800.000

Menurut inventarisasi fisik, diketahui bahwa nilai persediaan barang

dagangan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 6.900.000

Maka AJP-nya bila menggunakan akun “Ikhtisar Laba Rugi”, sebagai

berikut:

T

anggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Des 31

Persediaan barang dagangan

(akhir)

6.900.000

Ikhtisar laba rugi

6.900.000

Ikhtisar laba rugi

7.700.000

Persediaan barang

dagangan (awal)

7.700.000

Sedangkan bila menggunakan akun “Harga Pokok Penjualan”, sebagai

berikut:

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Des 31

Persediaan barang dagangan

(akhir)

6.900.000

Retur pembelian

1.000.000

Potongan pembelian

800.000

Harga pokok penjualan

8.700.000

Harga poko penjualan

6.900.000

Persediaan barang

dagangan (awal)

7.700.000

Pembelian

12.800.000

Beban angkut pembelian

1.200.000

CONTOH

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

65

b. Pemakaian Perlengkapan

Penyesuaian dilakukan untuk mencatat nilai perlengkapan yang telah

terpakai selama periode tersebut. Nilai perlengkapan yang telah terpakai

tersebut dicatat sebagai “Beban Perlengkapan”.

AJP untuk pemakaian perlengkapan

1)

Neraca saldo perkiraan perlengkapan toko menunjukkan saldo debet

sebesar Rp.225.000,-; sedangkan menurut perhitungan inventarisasi fisik,

perlengkapan yang masih ada sebesar Rp 35.000,-.

2)

Neraca saldo perkiraan perlengkapan kantor menunjukkan saldo debet

sebesar Rp.150.000,-, sedangkan perlengkapan kantor yang telah terpakai

Rp 135.000,-.

Maka, AJP-nya sebagai berikut:

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Des 31

Beban perlengkapan toko *)

190.000

Perlengkapan toko

190.000

31

Beban perlengkapan kantor

135.000

Perlengkapan kantor

135.000

*)

Beban perlengkapan toko yang terpakai merupakan selisih antara perlengkapan

toko menurut neraca saldo, dengan perlengkapan yang masih ada.

c. Penyusutan Harta Tetap

Setiap harta tetap (kecuali tanah) akan selalu mengalami penurunan nilai

yang disebut

penyusutan (depresiasi)

. Penyusutan menyebabkan nilai buku

dari harta tetap akan berkurang. Penyusutan harta tetap akan dicatat di

sebelah debet pada akun “Beban Penyusutan“, dan dicatat di sebelah kredit

pada akun “Akumulasi penyusutan“.

AJP untuk penyusutan harta tetap

Neraca saldo akun peralatan kantor menunjukkan saldo sebesar

Rp.1.000.000,-. Untuk tahun tersebut disusutkan sebesar 10% dari harga

perolehannya.

Maka, AJP-nya, sebagai berikut:

CONTOH

CONTOH

66

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Tanggal

Keterangan

Ref Debit

Kredit

Des 31

Beban penyusutan peralatan

kantor *)

100.000

Akum. Peny. peralatan kantor

100.000

*) Beban penyusutan = Rp1.000.000,- x 10% = Rp 100.000,-

d. Beban-Beban yang Masih Harus Dibayar/Utang

Beban (

Accruals Payable

)

Penyesuaian ini bertujuan untuk mencatat besarnya beban yang harus

dicatat/diakui sebagai beban pada periode tersebut, tetapi pembayarannya

akan dilakukan pada periode berikutnya. Secara ekonomis manfaatnya sudah

diterima perusahaan, tetapi pembayarannya belum dilakukan.

AJP Beban-beban yang masih harus dibayar

Pada tanggal 31 Desember 2005, rekening listrik, air, dan telepon sebesar

Rp.450.000,- belum dibayar.

Maka, AJP-nya sebagai berikut:

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Des 31

Beban listrik, air, telepon

450.000

Utang listrik, air

, telepon

450.000

e. Pendapatan-Pendapatan yang Masih Harus Diterima/

Piutang Pendapatan (

Accruals Receivable

)

Penyesuaian ini bertujuan untuk mencatat besarnya pendapatan yang

harus dicatat/diakui sebagai pendapatan pada periode tersebut, tetapi

uangnya akan diterima pada periode berikutnya. Secara ekonomis

manfaatnya sudah diberikan perusahaan tetapi uangnya belum diterima.

AJP Pendapatan yang masih harus diterima

Pada tanggal 31 Desember 2005, diketahui bahwa sewa toko untuk bulan

Oktober, November, dan Desember 2005 sebesar Rp250.000,- per bulan. Dan

belum diterima perusahaan.

CONTOH

CONTOH

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

67

Maka AJP-nya, sebagai berikut:

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Des 31

Sewa yang masih harus

diterima

750.000

Pendapatan sewa

750.000

*)

Sewa yang masih harus diterima per 31 Des. 2005 = 3 bln x Rp250.000,- = Rp750.000,-

f. Beban yang Dibayar di Muka

Beban yang dibayar di muka adalah beban yang telah dibayar tetapi

pembebanannya untuk masa yang akan datang. Sehingga bila suatau periode

akuntansi berakhir, beban yang dibayar di muka memerlukan penyesuaian,

sebab sebagian beban harus diakui sebagai beban suatu periode. Adapun

sebagian beban yang lain merupakan beban periode berikutnya.

Pencatatan beban yang dibayar di muka dapat dilakukan dengan dua

cara:

1)

Diperlakukan sebagai harta (dicatat sebagai akun ‘beban dibayar di muka’

atau disebut juga ‘piutang beban’).

2)

Diperlakukan sebagai beban (dicatat sebagai akun ‘beban’)

Agar mudah, perhatikan contoh berikut:

PT Adil pada 1 Januari 2005 membayar beban sewa gedung untuk tiga

tahun sebesar Rp6.000.000,00. Beban yang dibayar di muka tersebut bisa

dicatat dengan dua cara yang harus dipilih salah satu, sebagai berikut:

1)

Diperlakukan sebagai harta. Sehingga saat pembayaran, jurnal umum

yang dibuat adalah;

2)

Diperlakukan sebagai beban. Sehingga saat pembayaran, jurnal umum

yang dibuat adalah:

Karena beban sebesar Rp6.000.000,00 tersebut untuk tiga tahun, maka

pada akhir periode 2005 perlu dibuat penyesuaian. Beban yang diakui untuk

tahun 2005 adalah Rp6.000.000,- : 3 = Rp2.000.000,-. Jurnal penyesuaian yang

dibuat adalah sebagai berikut:

Tanggal

2005

Jan 1

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Sewa dibayar di muka

Rp6.000.000,-

Kas

Rp6.000.000,-

Tanggal

2005

Jan 1

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Beban Sewa

Rp6.000.000,-

Kas

Rp6.000.000,-

68

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

1)

Bila diperlakukan sebagai harta, jurnal penyesuaiannya:

Jurnal penyesuaian di atas memiliki arti: Beban sewa bertambah sebesar

Rp 2.000.000,- dan sewa dibayar di muka berkurang sebesar Rp2.000.000,-.

Selanjutnya bila jurnal penyesuaian tersebut diposting ke buku besar, hasilnya

tampak sebagai berikut:

Sewa di bayar di muka

Tanggal

Keterangan Ref

Debet

Kredit

Saldo

Debet

Kredit

Rp6.000.000,-

Rp4.000.000,-

Rp2.000.000,-

Rp6.000.000,-

Membayar

sewa di

muka

Penyesuaian

2005

Januari

Desember

1

31

No. 515

Tanggal

Beban sewa

No. 116

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Saldo

Debet

Kredit

2005

Desember

31 Penyesuaian

Rp2.000.000,-

Rp2.000.000,-

Tanggal

Sewa dibayar di muka

No. 116

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Saldo

Debet

Kredit

2005

Desember

31 Penyesuaian

Rp4.000.000,-

Rp4.000.000,-

2)

Bila diperlakukan sebagai beban, jurnal penyesuaiannya:

Jurnal penyesuaian di atas memiliki arti: Sewa di muka bertambah

Rp4.000.000,-.

(Untuk memunculkan adanya harta bernama sewa dibayar di muka yang

nilainya pada 31 Desember 2005 tinggal Rp4.000.000,- karena yang

Rp2.000.000,- telah diakui sebagai beban untuk tahun 2005). Di sisi lain beban

sewa berkurang sebesar Rp4.000.000,-.

Selanjutnya bila jurnal penyesuaian tersebut diposting ke buku besar,

hasilnya tampak sebagai berikut:

Tanggal

2005

Des 31

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Beban sewa

Rp2.000.000,-

Sewa dibayar di muka

(Penyesuaian)

Rp6.000.000,-

Tanggal

2005

Des 31

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Sewa dibayar di muka

Rp4.000.000,-

Beban sewa

(penyesuaian)

Rp4.000.000,-

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

69

Dengan pembuatan jurnal penyesuaian maka beban sewa yang diakui

dan dibebankan untuk tahun 2005 adalah sebesar Rp2.000.000,00 sesuai

dengan kenyataan yang sebenarnya.

g. Pendapatan yang Diterima di Muka

Pendapatan yang diterima di muka adalah pendapatan yang telah

diterima tetapi pendapatan tersebut merupakan pendapatan untuk dua

periode akuntansi atau lebih. Sehingga bila suatu periode akuntansi berakhir,

pendapatan yang diterima di muka memerlukan penyesuaian. Sebab sebagian

pendapatan harus diakui sebagai pendapatan suatu periode dan sisanya

merupakan pendapatan untuk periode-periode berikutnya.

Pencatatan pendapatan yang diterima di muka dapat dilakukan dengan

cara, sebagai berikut.

1)

Diperlakukan sebagai kewajiban (dicatat sebagai akun ‘pendapatan

diterima di muka’ atau disebut juga ‘utang pendapatan’).

2)

Diperlakukan sebagai pendapatan (dicatat sebagai akun ‘pendapatan’).

Agar jelas, perhatikan contoh berikut.

Pada tanggal 1 Juli 2005 diterima pendapatan dari sewa toko untuk dua

tahun sebesar Rp2.400.000,00. Pendapatan yang diterima di muka ini bisa

dicatat dengan dua cara, sebagai berikut.

1)

Diperlakukan sebagai kewajiban. Sehingga waktu penerimaan, jurnal

umum yang dibuat adalah:

2)

Diperlakukan sebagai pendapatan. Sehingga waktu penerimaan, jurnal

umum yang dibuat adalah:

Tanggal

Beban sewa

No.515

Keterangan Ref

Debet

Kredit

Saldo

Debet

Kredit

2005

Januari

Desember

1 Membayar

31 sewa

Penyesuaian

Rp6.000.000,-

Rp6.000.000,-

Rp2.000.000,-

Rp4.000.000,-

Tanggal

2005

Juli 1

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Sewa diterima dimuka

Rp2.400.000,-

Kas

Rp2.400.000,-

Tanggal

2005

Juli 1

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Pendapatan

Rp2.400.000,-

Kas

Rp2.400.000,-

70

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Karena pendapatan sebesar Rp2.400.000,00 itu untuk 2 tahun maka pada

akhir periode 2005 perlu dibuat penyesuaian. Pendapatan yang diakui untuk

periode 2005 adalah

Rp2.400.000,

24 bulan



x 6 bulan = Rp600.000,-. Jurnal penyesuaian

yang dibuat adalah, sebagai berikut:

1)

Bila diperlakukan sebagai kewajiban, jurnal penyesuaiannya:

Jurnal penyesuaian tersebut memiliki arti: Sewa diterima di muka

berkurang sebesar Rp600.000,00 dan pendapatan sewa bertambah

Rp600.000,00. Bila jurnal penyesuaian tersebut diposting ke buku besar

hasilnya tampak, sebagai berikut:

2) Bila diperlakukan sebagai pendapatan, jurnal penyesuaiannya:

Jurnal penyesuaian tersebut memiliki arti: Pendapatan sewa berkurang

sebesar Rp1.800.000,- dan sewa diterima di muka bertambah sebesar

Rp1.800.000,-. Bila jurnal penyesuaian tersebut diposting ke buku besar

hasilnya tampak, sebagai berikut.

Tanggal

Pendapatan sewa

No. 116

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Saldo

Debet

Kredit

2005

Desember

31 Penyesuaian

Rp600.000,-

Rp600.000,-

Tanggal

Sewa diterima di muka

No. 221

Keterangan Ref

Debet

Kredit

Saldo

Debet

Kredit

2005

Juli

Desember

1

Penerimaan

sewa

31 Penyesuaian

Rp2.400.000,-

Rp1.800.000,-

Rp600.000,-

Tanggal

Pendapatan sewa

No. 412

Keterangan Ref

Debet

Kredit

Saldo

Debet

Kredit

2005

Juli

Desember

1

Penerimaan

sewa

31 Penyesuaian

Rp2.400.000,-

Rp600.000,-

Tanggal

2005

Des 31

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Sewa diterima dimuka

Rp600.000,-

Pendapatan sewa

Rp600.000,-

Tanggal

2005

Des 31

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Sewa diterima dimuka

Rp1.800.000,-

Pendapatan sewa

Rp1.800.000,-

Rp2.400.000,-

Rp1.800.000,-

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

71

2. Kertas Kerja

Kertas kerja adalah alat bantu berupa daftar berkolom-kolom (berlajur)

untuk menghimpun data-data akuntansi yang diperlukan dalam rangka

mempermudah penyusunan laporan keuangan.

Berikut ini contoh format kertas kerja dan langkah-langkah penyusunan

kertas kerja.

PD RHN

Kertas Kerja

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005

Langkah-langkah penyusunan kertas kerja:

Langkah 1: mengisi kolom neraca saldo dengan data akun buku besar

yang berasal dari neraca saldo, yang disusun secara

berurutan dari nomor akun terkecil.

Langkah 2: membuat ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode dan

mengisikannya ke dalam kolom ayat jurnal penyesuaian

(AJP).

Langkah 3: menyusun neraca saldo setelah disesuaikan, dengan cara

menjumlahkan saldo akun yang terdapat dalam neraca saldo

dengan nilai akun yang terdapat dalam kolom AJP.

Langkah 4: memindahkan saldo akun nominal dari neraca saldo setelah

disesuaikan (NSSD) ke kolom laba rugi dan kolom neraca,

dengan ketentuan:

a)

Kolom neraca, diisi dengan akun

riil

, yaitu akun yang

merupakan kelompok harta, utang dan modal.

b)

Kolom laba rugi, diisi dengan akun nominal yaitu akun

yang merupakan kelompok pendapatan dan beban.

Langkah 5: Menjumlahkan kolom debet dan kredit laba rugi dan kolom

debet kredit neraca.

Tanggal

Sewa diterima di muka

No. 116

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

Saldo

Debet

Kredit

2005

Desember

31 Penyesuaian

Rp1.800.000,-

Rp1800.000,-

No.

Akun

Nama Akun

Neraca Saldo

AJP

(Ayat Jurnal

Penyesuaian)

Neraca Saldo

setelah

disesuaikan

Laba rugi

Neraca Akhir

DKDKDK

K

K

DD

72

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

a)

Selisih debet dan kredit kolom laba rugi harus sama

dengan selisih debet kredit kolom neraca.

b)

Apabila selisih kolom debet kredit laba rugi

menunjukkan saldo kredit, maka selisihnya disebut laba

dan apabila menunjukkan saldo debet disebut rugi.

KEGIATAN

2. 2

Kerjakanlah soal-soal berikut ini:

1.

Berikut sebagian data akun buku besar yang terdapat dalam neraca

saldo PD RHN pada tanggal 31 Desember 2005

Persediaan B

arang

Rp9.500.000,-

Pembelian

Rp14.700.000,-

Beban Angkut Pembelian

Rp1.350.000,-

Retur Pembelian

Rp950.000,-

Potongan Pembelian

Rp1.200.000,-

Menurut inventarisasi fisik diketahui bahwa nilai persedian barang

dagangan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp9.900.000,-.

Buatlah ayat jurnal penyesuaian, bila mengunakan :

a) Akun Ikhtisar Laba Rugi

b) Akun Harga Pokok Penjualan

2.

Berikut adalah keterangan-keterangan untuk melakukan

penyesuaian per 31 Desember 2005:

a. Dalam neraca saldo per 31 Desember 2005, akun persediaan

bersaldo debet Rp6.900.000,-. Menurut perhitungan fisik per

31 Desember 2005 nilai persediaan akhir sebesar Rp7.350.000,-

b. Dalam neraca saldo per 31 Desember 2005, akun pembelian

bersaldo debet Rp900.000,-. Menurut perhitungan fisik per 31

Desember 2005 Pembelian yang telah terpakai sebesar

Rp750.000,- yang dialokasikan untuk bagian kantor 40% dan

bagian penjualan 60%

c. Untuk tahun buku 2005 peralatan disusutkan sebesar

Rp2.000.000,-yang dialokasikan untuk bagian kantor 60% dan

bagian penjualan 40%.

d. Gaji bagian kantor sebesar Rp1.800.000,- dan gaji bagian

penjualan sebesar Rp1.400.000,- sampai dengan tanggal

penutupan belum dibayar perusahaan.

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

73

e.

Iklan dibayar di muka pada tanggal 5 Mei 2005 untuk 12 kali

penerbitan sebesar Rp1.800.000,- sampai dengan akhir tahun

baru diterbitkan 8 kali.

f.

Dalam daftar sisa per 31 Desember 2005 terdapat akun sewa

diterima di muka bersaldo kredit Rp2.400.000,-. Dalam data

penyesuaian dinyatakan bahwa sewa diterima tanggal 1 April

2005 untuk jangka waktu 1 tahun.

g. Pada tanggal 31 Desember 2005, diketahui bahwa bunga

deposito untuk bulan November dan Desember 2005 sebesar

Rp325.000,- per bulan. belum diterima perusahaan.

h. Perusahaan telah melakukan kesalahan pencatatan penjualan

tunai sebesar Rp1.750.000,- dicatat sebagai penjualan kredit.

Diminta : catat transaksi-transaksi di atas ke dalam jurnal penyesuaian.

C. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Setelah menyusun kertas kerja, kita sudah dapat menyusun laporan

keuangan berdasarkan kertas kerja tersebut.

Laporan keuangan (

Financial Statement

) merupakan hasil akhir dari

siklus kegiatan akuntansi. Laporan keuangan yang harus dibuat pada

akuntansi perusahaan dagang pada dasarnya sama saja dengan laporan

keuangan pada akuntansi perusahaan jasa, yaitu meliputi laporan laba rugi,

laporan perubahan modal, dan laporan neraca.

Secara umum, cara dan teknik penyusunan laporan keuangan

perusahaan dagang tidak berbeda dengan penyusunan laporan keuangan

perusahaan jasa. Perbedaannya hanya dalam penyusunan laporan laba rugi,

karena dalam perusahaan dagang terdapat kegiatan pembelian dan penjualan

barang dagangan, sehingga kegiatan tersebut memerlukan penghitungan

harga pokok penjualan.

1. Laporan Penghitungan Laba Rugi

Pada dasarnya konsep penghitungan laba rugi pada perusahaan

dagang tidak berbeda dengan penghitungan laba rugi pada perusahaan

jasa, yaitu:

74

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Laba Rugi = Pendapatan – Beban/Biaya

Laba, bila pendapatan lebih besar dari biaya

Rugi, bila pendapatan lebih kecil dari biaya

Pendapatan dalam perusahaan dagang terdiri dari:

1)

Pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan

penjualan yang merupakan kegiatan pokok perusahaan dagang.

2)

Pendapatan di luar usaha atau pendapatan lain-lain, yaitu pendapatan

tambahan yang diperoleh dari kegiatan di luar usaha pokok, misalnya:

pendapatan sewa gedung, pendapatan bunga, penjualan aktiva tetap

dan sebagainya.

Adapun beban atau biaya dalam perusahaan dagang dikelompokkan

sebagai berikut:

(1) Harga pokok penjualan;

(2) Biaya pemasaran atau penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan

perusahaan untuk meningkatkan hasil penjualan perusahaan. Misalnya,

beban gaji bagian penjualan, komisi bagian penjualan, beban iklan, beban

sewa toko, beban perlengkapan toko, beban penyusutan peralatan toko,

dan beban-beban lainnya yang berhubungan secara langsung dengan

kegiatan penjualan barang dagangan.

(3) Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya atau beban yang dikeluarkan

perusahaan untuk melaksanakan kegiatan administrasi atau kegiatan

manajerial secara umum. Misalnya, beban gaji bagian kantor, beban sewa

kantor, beban perlengkapan kantor, beban penyusutan peralatan kantor,

dan beban atau biaya lainnya yang berhubungan dengan kegiatan

administrasi atau manajerial secara umum.

(4) Biaya lain-lain, yaitu beban atau biaya yang timbul di luar usaha pokok

perusahaan, misalnya biaya bunga yang timbul dari peminjaman uang

dari bank.

a. Harga Pokok Penjualan (

Cost of Goods Sold

)

Harga pokok penjualan (HPP) adalah harga perolehan dari barang

dagangan yang dijual atau harga pembelian barang ditambah dengan biaya-

biaya yang dikeluarkan untuk membeli/memperoleh barang tersebut.

Adapun barang-barang yang belum terjual tidak boleh dihitung sebagai harga

pokok penjualan. Dengan demikian, penghitungan harga pokok penjualan

tergambar pada skema berikut ini:

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

75

Bagan 2.1 Penghitungan Harga Pokok Penjualan

Persediaan barang awal

Rp XXX

Pembelian

Rp XXX

Beban angkut pembelian

Rp XXX (+)

Pembelian kotor

Rp XXX

Dikurangi:

Potongan pembelian

Rp XXX

Retur pembelian

Rp XXX (+)

Rp XXX (-)

Pembelian bersih

Rp XXX (+)

Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual

Rp XXX

Dikurangi: Persediaan barang akhir

Rp XXX (-)

Harga pokok penjualan

Rp XXX

========

b. Laba Kotor Penjualan (Gross Profit on Sales)

Untuk mengetahui besarnya laba yang diperoleh dari penjualan barang

maka dapat dihitung laba kotor penjualan. Laba kotor penjualan merupakan

selisih antara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Skema

penghitungannya sebagai berikut:

Bagan 2.2 Penghitungan Laba Kotor Penjualan

Penjualan

Rp XXX

Dikurangi:

Retur penjualan

Rp XXX

Potongan penjualan

Rp XXX (+)

Rp XXX (-)

Penjualan bersih

Rp XXX

Dikurangi: Harga pokok penjualan

Rp XXX (-)

Laba kotor penjualan

Rp XXX

========

Sebagai ilustrasi berikut disajikan contoh penghitungan harga pokok

penjualan dan laba kotor penjualan.

Contoh: Penghitungan harga pokok penjualan dan laba kotor penjualan

Pada tanggal 31 Desember 2005, PD RHN memiliki sebagian data

keuangan, sebagai berikut:

76

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Persediaan barang dagangan, 1 Jan 2005

Rp7.950.000,-

Persediaan barang dagangan, 31 Des 2005

Rp5.400.000,-

Pembelian selama tahun 2005

Rp26.750.000,-

Beban angkut pembelian

Rp1.100.000,-

Potongan pembelian

Rp800.000,-

Retur pembelian

Rp1.200.000,-

Penjualan selama tahun 2005

Rp43.950.000,-

Retur penjualan

Rp1.450.000,-

Potongan penjualan

Rp750.000,-

Diminta:

1)

Hitung besarnya harga pokok penjualan

2)

Hitung besarnya laba kotor penjualan

Penghitungan Harga Pokok Penjualan

Persediaan barang awal

Rp7.950.000,-

Pembelian

Rp26.750.000,-

Beban angkut pembelian

Rp1.100.000,-

Pembelian kotor

Rp27.850.000,-

Dikurangi:

Potongan pembelian

Rp800.000,-

Retur pembelian

Rp1.200.000,-

Rp2.000.000,-

(-)

Pembelian bersih

Rp25.850.000,-

Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual

Rp33.800.000,-

Dikurangi: Persediaan barang akhir

Rp5.400.000,-

Harga pokok penjualan

Rp28.400.000,-

===========

Penghitungan Laba Kotor Penjualan

Penjualan

Rp 43.950.000,-

Dikurangi:

Retur penjualan

Rp1.450.000,-

Potongan penjualan

Rp 750.000,-

Rp2.200.000,-

Penjualan bersih

Rp41.750.000,-

Dikurangi: Harga pokok penjualan

Rp28.400.000,-

Laba kotor penjualan

Rp13.350.000,-

===========

+

+

+

+

+

+

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

77

KEGIATAN

2.3

1.

Dari catatan Akuntansi Toko “MELATI” diperoleh data di bawah

ini :

Persediaan Awal

Rp157.500,-

Penjualan

Rp235.000,-

Retur Penjualan

Rp6.000,-

Pembelian

Rp202.000,-

Beban angkut pembelian

Rp9.000,-

Retur Pembelian

Rp5.000,-

Potongan Pembelian

Rp2.500,-

Beban Umum & Administrasi

Rp12.500,-

Beban Penjualan

Rp15.000,-

Bila diketahui , menurut inventarisasi phisik per 31 Des 1998, nilai

persediaan sebesar Rp182.500,-. Maka susunlah :

a). Harga Pokok Penjulaan

b). Laba Kotor Penjualan

c). Laba bersih Usaha

2.

Dari catatan Akuntansi Toko “ANDALAS” diperoleh data di

bawah ini:

Persediaan Awal

Rp57.500,-

Penjualan

Rp235.000,-

Retur Penjualan

Rp5.000,-

Potongan Penjualan

Rp2.500,-

Pembelian

Rp212.000,-

Beban angkut pembelian

Rp7.000,-

Retur Pembelian

Rp8.000,-

Potongan Pembelian

Rp5.500,-

Bila diketahui, menurut inventarisasi fisik per 31 Des 1998, nilai

persediaan sebesar Rp192.000,-. Maka susunlah :

a). Harga Pokok Penjulaan

b). Laba Kotor Penjualan

c. Laba Bersih (

Net Profit

)

Laba bersih dihitung dengan cara:

Laba kotor – (Beban penjualan + Beban administrasi dan umum) +

(Pendapatan lain-lain - Beban lain-lain)

Susunan penghitungannya secara lengkap adalah sebagai berikut:

78

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Bagan 2.3 Penghitungan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Pendapatan dari Penjualan

Penjualan

Rp. XXX

Dikurangi :

Retur Penjualan

Rp. XXX

Potongan Penjualan

Rp. XXX

(+)

Rp. XXX

(-)

Penjualan Bersih

Rp. XXX

Harga Pokok Penjualan

Persediaan Barang, 1 Jan 2005

Rp. XXX

Pembelian

Rp. XXX

Beban Angkut Pembelian

Rp. XXX

(+)

Pembelian Kotor

Rp. XXX

Dikurangi :

Retur Pembelian

Rp. XXX

Potongan Pembelian

Rp. XXX

(+)

Rp. XXX

(-)

Pembelian Bersih

Rp. XXX

(+)

Harga Pokok barang yang tersedia untuk dijual

Rp. XXX

Dikurangi :

Persediaan barang, 31 Des 2005

Rp. XXX

(-)

Harga Pokok Penjualan ( HPP )

Rp. XXX

(-)

Beban Penjualan :

Gaji Bag. Penjualan

Rp. XXX

Beban Iklan

Rp. XXX

Beban Listrik, Air Toko

Rp. XXX

PD RHN

LAPORAN LABA RUGI

PER, 31 DESEMBER 2005

Laba kotor penjualan

Rpxxx

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

79

2. Laporan Perubahan Modal

Untuk mengetahui naik tidaknya permodalan suatu unit usaha, dapat

dilihat dari laporan perubahan modalnya. Laporan perubahan modal

memberikan informasi mengenai gambaran perubahan modal yang terjadi

pada suatu unit usaha selama satu periode akuntansi. Unsur-unsur dalam

laporan perubahan modal meliputi: modal awal periode, laba atau rugi yang

diperoleh, pengambilan pribadi dan modal akhir periode.

Unsur-unsur tersebut secara matematis dapat digambarkan sebagai

berikut:

Bila perusahaan memperoleh laba, maka:

Modal Akhir = Modal awal + (Laba – Pengambilan pribadi)

Bila perusahaan menderita rugi, maka:

Modal Akhir = Modal awal – Rugi – Pengambilan pribadi

Berikut adalah contoh bagan laporan perubahan modal:

Laporan Perubahan Modal

PD RHN

Laporan Perubahan Modal

untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005

Modal RHN, 1 Januari 2005

Rp15.500.000,-

Laba bersih

Rp3.400.000,-

Pengambilan pribadi

Rp2.500.000,-(-)

Penambahan modal

Rp900.000,- (+)

Modal RHN, 31 Desember 2005

Rp16.400.000,-

Tetapi bila ditengah periode akuntansi, pemilik melakukan setoran

tambahan modal maka unsur-unsur Laporan Perubahan Modal harus

ditambah dengan setoran modal tambahan. Berikut contohnya.

80

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

PD Berlian

Laporan Perubahan Modal

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005

Modal awal 1 Januari 2005

Rp4.000.000,-

Labar bersih

Rp6.000.000,-

Setoran modal tambahan

Rp3.000.000,-

Pengambilan prive

Rp1000.000,-

Rp2.000.000,-

Penambahan modal

Rp8.000.000,-

+

Modal Berlian, 31 Desember 2005

Rp12.000.000,-

KEGIATAN

2.4

Dari pembukuan perusahaan dagang PD “ MELODI” Garut

diperoleh informasi sebagai berikut:

Persediaan Barang Dagangan

43.000.000

Penjualan

297.000.000

Retur Penjualan

1.000.000

Potongan

Penjualan

2.000.000

Pembelian

222.500.000

Potongan

Pembelian

2.200.000

Retur Penjualan

2.500.000

Gaji Bag. Penjualan

15.000.000

Gaji Bag. Kantor

8.000.000

Beban Sewa Penjualan

7.200.000

Beban Sewa Umum

4.600.000

Beban penjualan lain-lain

500.000

Beban

Iklan

1.500.000

Beban Umum

700.000

Beban Bunga

1.500.000

Beban Pembelian Toko

850.000

Beban Pembelian Kantor

1.150.000

Beban Penyusutan Peralatan Toko

1.500.000

Beban Peny. Peralatan Kantor

900.000

Pendapatan

Bunga

950.000

Pendapatan

Sewa

600.000

Pajak Penghasilan

2.150.000

+

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

81

Bila diketahui nilai persediaan akhir per 31 Desember 2000 sebesar

Rp57.500.000,-

Diminta:

a). Susunlah Laporan Laba Rugi per 31-12-2000

b). Susunlah Laporan Perubahan Modal, bila diketahui : Modal awal PD

MELODI Rp80.000.000,- pengambilan pribadi sebesar Rp5.000.000,-

3. Laporan Neraca

Untuk mengetahui sumber permodalan suatu unit usaha, bagaimana

penggunaan modal tersebut sehingga aktiva perusahaan meningkat

jumlahnya, dan kewajiban-kewajiban apa yang dimiliki perusahaan, dapat

dilihat dari laporan neraca.

Neraca (

Balance Sheet

) adalah suatu daftar yang menggambarkan

informasi mengenai posisi keuangan suatu unit usaha selama satu periode

akuntansi. Posisi keuangan yang tergambar dalam neraca meliputi unsur

harta/aktiva, utang, dan modal.

a. Harta/Aktiva

Harta (

assets

) adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan. Dalam laporan

neraca, harta dikelompokkan berdasarkan urutan likuiditasnya seperti

berikut:

1)

Harta lancar.

2)

Investasi/penyertaan ke dalam perusahaan lain.

3)

Harta tetap.

4)

Harta tetap tidak berwujud.

5)

Harta lain-lain.

b. Utang atau Kewajiban

Utang adalah kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga

yang dikelompokkan berdasarkan urutan jatuh tempo pelunasannya,

meliputi:

1)

Utang lancar/utang jangka pendek (jatuh tempo pelunasannya kurang

dari satu tahun)

2)

Utang jangka panjang (jatuh tempo pelunasan lebih dari satu tahun)

3)

Utang lain-lain.

c. Modal

Modal adalah kekayaan pemilik perusahaan yang ditanamkan ke dalam

perusahaan yang besarnya merupakan selisih antara harta dan kewajiban.

Laporan neraca dapat disusun dalam dua bentuk yaitu:

a)

Bentuk laporan (

Report form

)

b) Bentuk skontro (

Account form

)

82

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

PT IKSMA & CO

NERACA

Per 31 Desember 1990

AKTIVA

HARTA LANCAR:

Kas

XXX

Wesel Tagih

XXX

Piutang Usaha

XXX

Persediaan Barang Dagangan

XXX

Perdapatan yang masih harus Diterima

XXX

Perlengkapan

XXX

Beban Dibayar Dimuka

XXX (+)

Jumlah Harta Lancar

XXX

INVESTASI JK. PANJANG:

Investasi dalam saham PT

XXX

Investasi dalam Obligasi

XXX(+)

Jml. Investasi Jk. Panjang

XXX

HARTA TETAP BERWUJUD:

Peralatan

XXX

Akum. Peny. Peralatan

XXX(–)

Nilai buku Peralatan

XXX

Gedung

XXX

Akum Peny. Gedung

XXX(–)

Nilai Buku Gedung

XXX(+)

Nilai Buku Harta tetap

HARTA TAK BERWUJUD

Goodwill

XXX

Hak Patent

XXX(+)

JUMLAH HARTA

XXX

PASIVA

UTANG LANCAR:

Utang Usaha

XXX

Utang Wesel

XXX

Utang Gaji

XXX

Utang Pajak

XXX(+)

Jumlah Utang Lancar

XXX

UTANG JK. PANJANG:

Utang Hipotek

XXX

Utang Bank Jk. Panjang

XXX(+)

Jumlah Utang Jk. Panjang

XXX(+)

Jumlah Utang

XXX

MODAL

Modal Saham

XXX

Laba Ditahan

XXX (+)

Jumlah Modal

XXX

Berikut adalah contoh laporan neraca:

a)

Bentuk Laporan

Bagan 2.4

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

83

2)

Bentuk Skontro

PT IKSMA & CO

NERACA

Per. 31 Desember 1990

AKTIVA

PASIVA

HARTA LANCAR:

UTANG LANCAR

Kas

XXX

Utang Usaha

XXX

Wesel Tagih

XXX

Utang Wesel

XXX

Piutang Usaha

XXX

Utang Gaji

XXX

Persediaan Barang dagangan

XXX

Utang Pajak

XXX(+)

Perdapatan yang masih harus diterima XXX

Jumlah Utang Lancar

XXX

Perlengkapan

XXX

Beban Dibayar Dimuka

XXX (+)

UTANG JK. PANJANG

Jumlah Harta Lancar

XXX

Utang Hipotek

XXX

Utang Bank Jk. Panjang

XXX(+)

INVESTASI JK. PANJANG

Jml. Utang Jk. Panjang

XXX

Investasi dalam Saham PT

XXX

Investasi dalam Obligasi

XXX(+)

Jumlah utang

XXX

Jml. Investasi Jk. Panjang

XXX

HARTA TETAP BERWUJUD

MODAL:

Peralatan

XXX

Akum. Peny. Peralatan

XXX (–)

Modal Saham

XXX

Nilai buku Peralatan

XXX

Laba Ditahan

XXX(+)

XXX

Gedung

XXX

Akum Peny. Gedung

XXX(–)

Nilai Buku Gedung

XXX(+)

Nilai Buku Harta tetap

XXX

HARTA TAK BERWUJUD:

Goodwill

XXX

Hak Paten

XXX(+)

XXX

JUMLAH HARTA

XXX

JUMLAH UTANG + MODAL XXX

D. Contoh Pembuatan Jurnal Penyesuaian,

Kertas Kerja, dan Laporan Keuangan dari

Kertas Kerja

Pada bagian berikut akan disajikan contoh menyeluruh mulai dari

pembuatan ayat jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja, dan

penyusunan laporan keuangan dari kertas kerja.

Bagan 2.5

84

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

a.

Contoh Penyusunan Kertas kerja

Pada periode yang berakhir 31 Desember 2005, PD RHN memilki Neraca

Saldo sebagai berikut:

PD RHN

NERACA SALDO

Per 31 Desember 2005

No

Nama Akun

Debit

Kredit

101

Kas

9.550.000

102

Piutang Dagang

7.675.000

103

Persediaan Barang Dagangan

6.850.000

104

Perlengkapan Toko

455.000

105

Perlengkapan Kantor

235.000

107

Asuransi Dibayar di muka

1.800.000

1 2 1

Pe ra la ta n

8 .0 00 .0 0 0

122

Akum.Peny. Peralatan

500.000

123

Kendaraan

40.000.000

124

Akum. Peny. Kendaraan

5.000.000

201

Utang Dagang

4.565.000

301

Modal, RHN

55.000.000

302

Pengambilan Pribadi, RHN

500.000

401

Penjualan

53.655.000

402

Retur Penjualan

950.000

403

Potongan Penjaualan

800.000

501

Pembelian

28.850.000

5 0 2

R etu r Pe m b elian

85 0 .0 00

503

Potongan Pembelian

500.000

511

Gaji Bag. Penjualan

4.750.000

512

Beban Iklan

900.000

513

Beban Listrik, Air Toko

825.000

518

Beban Penjualan rupa-rupa

315.000

521

Gaji Bagian Kantor

6.800.000

522

Beban Perlengkapan kantor

523

Beban Peny.Peralatan bag. Kantor

524

Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor

525

Beban Asuransi

526

Beban Telepon

495.000

527

Beban Listrik, Air bag. Kantor

595.000

528

Beban Umum rupa-rupa

275.000

701

Pendapatan Sewa

550.000

120.620.000

120.620.000

Jumlah

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

85

Data penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2001 sebagai berikut:

a.

Menurut perhitungan fisik persediaan barang dagangan per 31-12-2005

sebesar Rp6.785.000,-

b.

Menurut perhitungan fisik perlengkapan toko yang masih ada senilai

Rp85.000,-

c.

Perlengkapan kantor yang terpakai senilai Rp195.000,-

d.

Asuransi dibayar dimuka untuk tahun 2004 sebesar Rp1.200.000,-

e.

Iklan yang sudah diterbitkan pada tahun 2004 sebesar Rp600.000,-

f.

Peralatan disusutkan sebesar Rp500.000,- yang dialokasikan untuk

bagian kantor 70% dan bagian toko 30%

g.

Kendaraan disusutkan Rp5.000.000,- dengan alokasi 60% untuk bagian

kantor dan 40% untuk bagian toko.

h.

Beban listrik, air bulan desember 2005 yang belum dibayar - untuk bagian

toko Rp90.000,- dan bagian kantor Rp110.000,-

i.

Gaji yang belum dibayar untuk bagian penjualan Rp685.000,- dan bagian

kantor Rp900.000,-

j

Sewa yang masih harus diterima sebesar Rp225.000,-

k

Beban telepon yang masih harus dibayar sebesar Rp115.000,-

Diminta:

1)

Buat Ayat Jurnal Penyesuaian, per 31 Desember 2005.

2)

Susun Kertas Kerja per 31 Dsesember 2005

3)

Susun Laporan Keuangan:

a) Laporan Perhitungan Laba Rugi per 31 Desember 2005

b) Laporan Perubahan Modal per 31 Desember 2005

c) Laporan Neraca per 31 Desember 2005

Selain akun-akun yang terdapat dalam neraca saldo di atas maka akun yang

dapat dibuka adalah:

106 Piutang Sewa

515 Beban Peny.Peralatan bag. toko

108 Iklan Dibayar dimuka 516 Beban Peny. Kendaraan bag. Toko

202 Gaji yang masih

517 Beban perlengkapan toko

harus dibayar

522 Beban Perlengkapan kantor

203 Utang Listrik, air

523 Beban Peny.Peralatan bag. Kantor

204 Beban Terutang

524 Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor

310 Ikhtisar Laba Rugi

525 Beban Asuransi

86

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

1)

Ayat Jurnal Penyesuaian

PD RHN

Ayat Jurnal Penyesuaian

untuk tahun berakhir, 31 Desember 2005

Debet

Kredit

31 Des

a

Persediaan Barang Dagangan

6.785.000

2005

Ikhtis ar Laba Rugi

6.785.000

Ikhtisar Laba Rugi

6.850.000

Persediaan Barang Dagangan

6.850.000

b

Beban Perlengkapan toko

370.000

Perlengkapan Toko

370.000

c

Beban Perlengkapan Kantor

195.000

Perlengkapan Kantor

195.000

d

Beban Asuransi

1.200.000

Asuransi Dibayar Dimuka

1.200.000

e

Iklan Dibayar di muka

300.000

Beban Iklan

300.000

f

Beban Peny.Peralatan bag. toko

150.000

Beban Peny.Peralatan bag. Kantor

350.000

Aku m .Pe ny. Pe ra la ta n

500.000

g

Beban Peny. Kendaraan bag. Toko

2.000.000

Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor

3.000.000

Akum. Peny. Kendaraan

5.000.000

h

Beban Listrik, Air Toko

90.000

Beban Listrik, Air bag. Kantor

110.000

H u ta ng L is tri k, a ir

200.000

i

Gaji Bag. Penjualan

685.000

Gaji Bagian Kantor

900.000

Gaji yang masih harus dibayar

1.585.000

j

Piutang Sewa

225.000

Pendapatan sewa

225.000

k

Beban telepon

115.000

Beban Terutang

115.000

Jumlah

23.325.000

23.325.000

Tanggal

Uraian

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

87

DKDK D

K

D K D

K

ac

d

e

f

g

h

i

j

k

l

101 Kas

9,550,000

-

-

9,550,000

-

9,550,000

-

102 Piutang Dagang

7,675,000

-

-

7,675,000

-

7,675,000

-

103 Persediaan Barang Dagangan

6,850,000

6,785,000

6,850,000

6,785,000

-

6,785,000

-

104 Perlengkapan Toko

455,000

-

370,000

85,000

-

85,000

-

105 Perlengkapan Kantor

235,000

-

195,000

40,000

-

40,000

-

106 Piutang Sewa

225,000

-

225,000

-

225,000

-

107 Asuransi Dibayar Dimuka

1,800,000

-

1,200,000

600,000

-

600,000

-

108 Iklan Dibayar Dimuka

300,000

-

300,000

-

300,000

-

121 Peralatan

8,000,000

-

-

8,000,000

-

8,000,000

-

122 Akum.Peny. Peralatan

500,000

-

500,000

-

1,000,000

-

1,000,000

123 Kendaraan

40,000,000

-

-

40,000,000

-

40,000,000

-

124 Akum. Peny. Kendaraan

5,000,000

-

5,000,000

-

10,000,000

-

10,000,000

201 Hutang Dagang

4,565,000

-

-

-

4,565,000

-

4,565,000

202 Gaji yang masih harus dibayar

-

1,585,000

-

1,585,000

-

1,585,000

203 Utang Listrik, air

-

200,000

-

200,000

-

200,000

204 Beban Terutang

-

115,000

-

115,000

-

115,000

301 Modal, RHN

55,000,000

-

-

-

55,000,000

-

55,000,000

302 Pengambilan Pribadi, RHN

500,000

-

-

500,000

-

500,000

-

310 Ikhtisar Laba Rugi

6,850,000

6,785,000

6,850,000

6,785,000

6,850,000

6,785,000

401 Penjualan

53,655,000

-

-

-

53,655,000

-

53,655,000

402 Retur Penjualan

950,000

-

-

950,000

-

950,000

-

403 Potongan Penjaulan

800,000

-

-

800,000

-

800,000

-

501 Pembelian

28,850,000

-

-

28,850,000

-

28,850,000

-

502 Retur Pembelian

850,000

-

-

-

850,000

-

850,000

503 Potongan Pembelian

500,000

-

-

-

500,000

-

500,000

511 Gaji Bag. Penjualan

4,750,000

685,000

-

5,435,000

-

5,435,000

-

512 Beban Iklan

900,000

-

300,000

600,000

-

600,000

-

513 Beban Listrik, Air Toko

825,000

90,000

-

915,000

-

915,000

-

515 Beban Peny.Peralatan bag. toko

150,000

-

150,000

-

150,000

-

516 Beban Peny. Kendaraan bag. Toko

2,000,000

-

2,000,000

-

2,000,000

-

517 Beban Perlengkapan toko

370,000

-

370,000

-

370,000

-

518 Beban Penjualan rupa-rupa

315,000

-

-

315,000

-

315,000

-

521 Gaji Bagian Kantor

6,800,000

900,000

-

7,700,000

-

7,700,000

-

522 Beban Perlengkapan kantor

195,000

-

195,000

-

195,000

-

523 Beban Peny.Peralatan bag. Kantor

350,000

-

350,000

-

350,000

-

524 Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor

3,000,000

-

3,000,000

-

3,000,000

-

525 Beban Asuransi

1,200,000

-

1,200,000

-

1,200,000

-

526 Beban telepon

495,000

115,000

-

610,000

-

610,000

-

527 Beban Listrik, Air bag. Kantor

595,000

110,000

-

705,000

-

705,000

-

528 Beban Umum rupa-rupa

275,000

-

-

275,000

-

275,000

-

701 Pendapatan sewa

550,000

-

225,000

-

775,000

-

775,000

Jumlah

120,620,000

120,620,000

23,325,000

23,325,000

135,030,000

135,030,000

61,270,000

62,565,000

73,760,000

72,465,000

Laba Bersih

1,295,000

-

0

1,295,000

62,565,000

62,565,000

73,760,000

73,760,000

Nama Akun

b

No

NERACA SALDO

AJP

N S S D

LABA RUGI

NERACA

2)

Kertas Kerja (dengan akun ikhtisar laba rugi)

PD RHN

KERTAS KERJA

PER 31 DESEMBER 2005

Ket: Yang Masih Harus

88

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Pe ndapata n dari Pe njuala n

Penjualan

53.655.000

Dikurangi :

Retur Penjualan

950.000

Potongan Penjualan

800.000

(+)

1.750.000

(-)

Penjualan Bersih

51.905.000

Harga Pokok Penjualan

Persediaan Barang, 1 Jan 2005

6.850.000

Pem belian

28.850.000

Dikurangi :

Retur Pem belian

850.000

Potongan Pem belian

500.000

(+)

1.350.000

(-)

Pem belia n Be rsih

27.500.000

(+)

Harga Pokok barang yang tersedia untuk dijual

34.350.000

Dikurangi :

Persediaan barang, 31 Des 2005

6.785.000

(-)

Harga Pokok Penjualan ( HPP )

27.565.000

(-)

Laba Kotor Pe njuala n

24.340.000

Be ban Penjualan :

Gaji Bag. Penjualan

5.435.000

Beban Iklan

600.000

Beban Lis trik, Air Toko

915.000

Beban Peny.Peralatan bag. toko

150.000

Beban Peny. Kendaraan bag. Toko

2.000.000

Beban perlengkapan toko

370.000

Beban penjualan rupa-rupa

315.000

(+)

Jumlah Beban Penjualan

9.785.000

Be ban Adm inistras i dan Umum :

Gaji Bagian Kantor

7.700.000

Beban perlengkapan k antor

195.000

Beban Peny.Peralatan bag. Kantor

350.000

Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor

3.000.000

Beban Asurans i

1.200.000

Beban telepon

610.000

Beban Lis tri, Air bag. Kantor

705.000

Beban Umum rupa-rupa

275.000

(+)

Jumlah Beban Adm inistra si dan Um um

14.035.000

(+)

Jum lah Beban U sa ha

23.820.000

(-)

Laba Usaha

520.000

Pendapatan dan Biaya diluar usaha :

Pe ndapata n diluar usa ha :

Pendapatan s ewa

775.000

(+)

Laba Bersih

1.295.000

PD. RHN

LAPORAN LABA RUGI

PER, 31 DESEMBER 2005

3)

Laporan perhitungan Laba Rugi

4)

Laporan Perubahan Modal

Modal, RHN 1 J

anuari 2005

55.000.000

Laba Bersih

1.295.000

Pengambilan Pribadi, RHN

500.000

(-)

Penambahan Modal

795.000

(+)

Modal, RHN 31 Desember 2005

55.795.000

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

PER, 31 DESEMBER 2005

PD. RHN

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

89

5)

Laporan Neraca

Ha rta La ncar

Ke w a jiban dan Modal

Kas

9.550.000

Utang Lancar :

Piutang Dagang

7.675.000

Utang

Dagang

4.565.000

Persediaan Barang Dagangan

6.785.000

Gaji YMH dibayar

1.585.000

Perlengkapan Toko

85.000

Utang

Listrik,

air

200.000

Perlengkapan Kantor

40.000

Beban

Terutang

115.000

Piutang Sewa

225.000

Jumlah Utang

6.465.000

Asuransi Dibayar Dimuka

600.000

-

Iklan Dibayar dimuka

300.000

-

Jumlah Harta Lancar

25.260.000

Modal :

Ha rta Te ta p :

Modal, RHN

55.795.000

Peralatan

8.000.000

-

Akum.Peny. Peralatan

(1.000.000)

Nilai Buku Peralatan

7.000.000

Kendaraan

40.000.000

Akum. Peny. Kendaraan

(10.000.000)

-

Nilai Buk u Kendaraan

30.000.000

Nilai Buk u Harta Tetap

37.000.000

Jumlah Ha rta

62.260.000

Jumlah Kew a jiba n & Moda l

62.260.000

PD RHN

NERACA

PER, 31 DESEMBER 2005

90

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

1)

Ayat Jurnal Penyesuaian (Menggunakan harga pokok penjualan)

PD RHN

Ayat Jurnal Penyesuaian

untuktahun berakhir, 31 Desember 2005

Debet

Kredit

31 Des

a

Persediaan Barang Dagangan

6.785.000

Retur Pembelian

850.000

Potongan Pembelian

500.000

2005

Harga Pokok Penjualan

8.135.000

Harga Pokok Penjualan

35.700.000

Pem belian

28.850.000

Persediaan Barang Dagangan

6.850.000

b

Beban perlengkapan toko

370.000

Perlengkapan Toko

370.000

c

Beban perlengkapan kantor

195.000

Perlengkapan Kantor

195.000

d

Beban Asuransi

1.200.000

Asuransi Dibayar Dimuka

1.200.000

e

Iklan Dibayar dimuka

300.000

Beban Iklan

300.000

f

Beban Peny.Peralatan bag. toko

150.000

Beban Peny.Peralatan bag. Kantor

350.000

Aku m .Pe ny. Pe ra la ta n

500.000

g

Beban Peny. Kendaraan bag. Toko

2.000.000

Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor

3.000.000

Akum. Peny. Kendaraan

5.000.000

h

Beban Listrik, Air Toko

90.000

Beban Listri, Air bag. Kantor

110.000

H u ta ng L is tri k, a ir

200.000

i

Gaji Bag. Penjualan

685.000

Gaji Bagian Kantor

900.000

Gaji YMH dibayar

1.585.000

j

Piutang Sewa

225.000

Pendapatan sewa

225.000

k

Beban telepon

115.000

Beban Terutang

115.000

Jumlah

53.525.000

53.525.000

Tanggal

Uraian

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

91

2)

Kertas Kerja (menggunakan harga pokok penjualan)

PD RHN

Kertas Kerja

Per 31 Desember 2005

DKDKDKDKD K

101 Kas

9.550.000

-

-

9.550.000

-

9.550.000

-

102 Piutang Dagang

7.675.000

-

-

7.675.000

-

7.675.000

-

103 Persediaan Barang Dagangan

6.850.000

6.785.000

6.850.000

6.785.000

-

6.785.000

-

104 Perlengkapan Toko

455.000

-

370.000

85.000

-

85.000

-

105 Perlengkapan Kantor

235.000

-

195.000

40.000

-

40.000

-

106 Piutang Sewa

225.000

-

225.000

-

225.000

-

107 Asuransi Dibayar Dimuka

1.800.000

-

1.200.000

600.000

-

600.000

-

108 Iklan Dibayar dimuka

300.000

-

300.000

-

300.000

-

121 Peralatan

8.000.000

-

-

8.000.000

-

8.000.000

-

122 Akum.Peny. Peralatan

500.000

-

500.000

-

1.000.000

-

1.000.000

123 Kendaraan

40.000.000

-

-

40.000.000

-

40.000.000

-

124 Akum. Peny. Kendaraan

5.000.000

-

5.000.000

-

10.000.000

-

10.000.000

201 Hutang Dagang

4.565.000

-

-

-

4.565.000

-

4.565.000

202 Gaji YMH dibayar

-

1.585.000

-

1.585.000

-

1.585.000

203 Hutang Listrik, air

-

200.000

-

200.000

-

200.000

20

4 Beban Terutang

-

115.000

-

115.000

-

115.000

301 Modal, RHN

55.000.000

-

-

-

55.000.000

-

55.000.000

302 Pengambilan Pribadi, RHN

500.000

-

-

500.000

-

500.000

-

310 Harga Pokok Penjualan

35.700.000

8.135.000

27.565.000

-

27.565.000

-

401 Penjualan

53.655.000

-

-

-

53.655.000

-

53.655.000

402 Retur Penjualan

950.000

-

-

950.000

-

950.000

-

403 Potongan Penjaulan

800.000

-

-

800.000

-

800.000

-

501 Pembelian

28.850.000

-

28.850.000

-

-

-

-

502 Retur Pembelian

850.000

850.000

-

-

-

-

-

503 Potongan Pembelian

500.000

500.000

-

-

-

-

-

511 Gaji Bag. Penjualan

4.750.000

685.000

-

5.435.000

-

5.435.000

-

512 Beban Iklan

900.000

-

300.000

600.000

-

600.000

-

513 Beban Listrik, Air Toko

825.000

90.000

-

915.000

-

915.000

-

515 Beban Peny.Peralatan bag. toko

150.000

-

150.000

-

150.000

-

516 Beban Peny. Kendaraan bag. Toko

2.000.000

-

2.000.000

-

2.000.000

-

5

17 Beban perlengkapan toko

370.000

-

370.000

-

370.000

-

518 Beban penjualan rupa-rupa

315.000

-

-

315.000

-

315.000

-

521 Gaji Bagian Kantor

6.800.000

900.000

-

7.700.000

-

7.700.000

-

522 Beban perlengkapan kantor

195.000

-

195.000

-

195.000

-

523 Beban Peny.Peralatan bag. Kantor

350.000

-

350.000

-

350.000

-

524 Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor

3.000.000

-

3.000.000

-

3.000.000

-

525 Beban Asuransi

1.200.000

-

1.200.000

-

1.200.000

-

526 Beban telepon

495.000

115.000

-

610.000

-

610.000

-

527 Beban Listri, Air bag. Kantor

595.000

110.000

-

705.000

-

705.000

-

528 Beban Umum rupa-rupa

275.000

-

-

275.000

-

275.000

-

701 Pendapatan sewa

550.000

-

225.000

-

775.000

-

775.000

Jumlah

120.620.000

120.620.000

53.525.000

53.525.000

126.895.000

126.895.000

53.135.000

54.430.000

73.760.000

72.465.000

Laba Bersih

1.295.000

-

-

1.295.000

54.430.000

54.430.000

73.760.000

73.760.000

N S S D

LABA RUGI

NERACA

NERACA SALDO

No

Nama Akun

A

JP

92

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

3)

Laporan Perhitungan Laba Rugi

4)

Laporan Perubahan Modal

Pendapatan dari Penjualan

Penjualan

53.655.000

Dikurangi :

Retur Penjualan

950.000

Potongan Penjualan

800.000

(+)

1.750.000

(-)

Penjualan Bersih

51.905.000

Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan ( HPP )

27.565.000

(-)

Laba K otor Penjualan

24.340.000

Beban Penjualan :

Gaji Bag. Penjualan

5.435.000

Beban Iklan

600.000

Beban Listrik, Air Toko

915.000

Beban Peny.Peralatan bag. toko

150.000

Beban Peny. Kendaraan bag. Toko

2.000.000

Beban perlengkapan toko

370.000

Beban penjualan rupa-rupa

315.000

(+)

Jumlah Beban Penjualan

9.785.000

Beban Administrasi dan Umum :

Gaji Bagian Kantor

7.700.000

Beban perlengkapan kantor

195.000

Beban Peny.Peralatan bag. Kantor

350.000

Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor

3.000.000

Beban A s urans i

1.200. 000

Beban telepon

610.000

Beban Listri, Air bag. Kantor

705.000

Beban Umum rupa-rupa

275.000

(+)

Jumlah Beban A dministrasi dan Umum

14.035.000

(+)

Jumlah Beban U saha

23.820.000

(-)

Laba Usaha

520.000

Pendapatan dan Biaya diluar usaha :

Pendapatan diluar usaha :

Pendapatan sewa

775.000

(+)

Laba Bersih

1.295.000

PD. RHN

LAPORAN LABA RUGI

PER, 31 DESEMBER 2005

Modal, RHN 1 Januari 2005

55.000.000

Laba Bersih

1.295.000

Pengambilan Pribadi, RHN

500.000

(-)

Penambahan Modal

795.000

(+)

Modal, RHN 31 Desember 2005

55.795.000

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

PER, 31 DESEMBER 2005

PD. RHN

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

93

1.

Dalam soal ini terdapat tiga buah lajur-lajur yaitu 1, 2 dan 3. Lajur yang

satu dengan lainnya tidak ada kaitannya. Isilah titk-titik pada lajur

tersebut.

Keterangan

1

2

3

Persediaan Barang, 1-1-2000

2.050

2.710

.........

Pembelian Kredit

9.450

11.270

.........

Retur Pembelian

150

.........

360

Pembelian kredit bersih

.........

10.900

14.010

Pembelian tunai

6.450

5.150

10.670

Barang tersedia dijual

.........

.........

.........

Persd. barang, 31-12-2000

2.300

.........

4.010

Harga Pokok Penjualan

13.670

.........

.........

Penjualan Kredit

260

470

230

Retur Penjualan

.........

15.250

17.390

Penjulan kredit bersih

7.000

7.360

13.060

Penjualan tunai

.........

.........

.........

Laba Kotor Penjualan

1.750

2.510

2.320

Biaya Usaha

.........

.........

.........

Laba Bers

ih

9.250

.........

11.100

Modal p

er,1-1-200

.........

16.500

15.500

Modal, per 31-12-2000

2.

PD AGUNG JAYA

, menyusun neraca saldo per 31 desember 2005 sebagai

berikut:

PD AGUNG JAYA

NERACA SALDO

Per 31 Desember 2005

No

Nama Akun

Debit

Kredit

111

Kas

7.350.000

112

Piutang Dagang

15.200.000

113

Persediaan Barang Dagangan

13.500.000

114

Pembelian

950.000

115

Iklan Dibayar dimuka

600.000

116

Asuransi Dibayar Dimuka

1.200.000

121

Peralatan Toko

6.000.000

TUGAS

94

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

122

Akum.Peny. Peralatan Toko

3.600.000

123

Peralatan Kantor

4.800.000

124

Akum.Peny. Peralatan Kantor

2.400.000

125

Kendaraan

60.000.000

126

Akum. Peny. Kendaraan

24.000.000

201

Utang Dagang

11.600.000

211

Sewa yang masih harus

dibayar

221

Pajak Penghasilan Terutang

301

Modal, Tn. Luthfi

55.000.000

302

Pengambilan Pribadi,

Tn. Luthfi

2.300.000

310

Ikhtisar Laba Rugi

-

-

401

Penjualan

110.550.000

402

Retur Penjualan

1.600.000

403

Potongan Penjualan

1.400.000

501

Pembelian

65.800.000

502

Beban Angkut Pembelian

2.350.000

503

Retur Pembelian

1.650.000

504

Potongan Pembelian

1.950.000

611

Beban Iklan

612

Beban Sewa Toko

3.000.000

613

Beban Gaji Pegawai Toko

9.600.000

614

Beban Pembelian Toko

615

Beban Gaji Pegawai Kantor

12.400.000

616

Beban Sewa Kantor

1.200.000

617

Beban Pembelian Kantor

618

Beban Asuransi

619

Beban Penyusutan

Peralatan Toko

620

Beban Penyusutan Peralatan

kantor

621

Beban Penyusutan Kendaraan

Toko

622

Beban Penyusutan Kendaraan

Kantor

623

Beban Serba-Serbi Bagian

Penjualan

650.000

624

Beban Umum serba-serbi

850.000

625

Beban Pajak penghasilan

Jumlah

210.750.000 210.750.000

No

Nama Akun

Debit

Kredit

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

95

Data penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut:

a.

Hasil perhitungan persediaan barang dagangan per 31-12-2005 sebesar

Rp14.400.000,-

b

Pembelian yang telah terpakai Rp800.000,- yang dialokasikan untuk

bagian kantor 40% dan bagian penjualan 60%

c

Asuransi yang telah kadaluarsa Rp1.000.000,-

d.

Iklan dibayar sekaligus untuk 10 kali penerbitan, sampai dengan tgl 31

Desember sudah diterbitkan 6 kali

e

Peralatan toko disusutkan per tahun sebesar 10% dari harga belinya

f

Perlatan kantor disusutkan per tahun sebesar 10% dari harga belinya

g

Kendaraan disusutkan per tahun sebesr 10% dari harga belinya yang

dialokasikan untuk bagian kantor 30% dan bagian toko 70%

h

Gaji yang belum dibayar untuk bagian penjualan Rp1.600.000,- dan

bagian kantor Rp2.200.000

i.

Sewa toko yang masih harus dibayar untuk bulan desember 2005

Rp300.000

j

Taksiran pajak penghasilan Rp3.250.000,-

Diminta:

1)

Buat Ayat Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2005

2)

Susun Kertas Kerja

3)

Susun Laporan Keuangan:

a.

Laporan Perhitungan Laba Rugi per 31 Desember 2005

b. Laporan Perubahan Modal per 31 Desember 2005

c.

Laporan Neraca per 31 Desember 2005

1. Laporan keuangan yang harus dibuat pada akuntansi perusahaan dagang pada

dasarnya sama saja dengan laporan keuangan pada akuntansi perusahaan

jasa, yaitu meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan

neraca.

2. Konsep perhitungan laba rugi pada perusahaan dagang tidak berbeda dengan

perhitungan laba rugi pada perusahaan jasa yaitu:

Laba Rugi

=

Pendapatan – Biaya

RANGKUMAN

Laba, bila pendapatan lebih besar dari biaya

Rugi, bila pendapatan lebih kecil dari biaya

96

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

3. Pendapatan dalam perusahaan dagang terdiri dari: pendapatan usaha dan

pendapatan di luar usaha.

4. Sedangkan Beban atau biaya dalam perusahaan dagang dikelompokkan sebagai

berikut: harga pokok penjualan, beban penjualan, beban umum dan administrasi,

dan beban lain-lain (di luar usaha).

5. Kertas Kerja merupakan alat bantu untuk mempermudah penyusunan laporan

keuangan. Kolom kertas kerja terdiri dari kolom neraca saldo, kolom AJP, kolom

neraca saldo setelah disesuaikan, kolom laba rugi, dan kolom neraca akhir.

6. Ayat Jurnal Penyesuaian adalah suatu jurnal yang berfungsi untuk memperbaiki

atau menyesuaikan saldo-saldo akun buku besar yang terdapat dalam neraca

saldo, di mana pada akhir periode saldo-saldo tersebut belum menunjukkan

saldo yang benar, yang semestinya dicatat dan diakui pada periode tahun

tersebut.

Accruals Payable ( Utang Beban)

Accruals Receivable (Piutang

Pendapatan)

Adjusting Journal Entries (Ayat

Jurnal Penyesuaian )

Assets (Harta/Aktiva)

Balance Sheet (Neraca )

Deffered Revenues (Pendapatan

diterima dimuka )

Financial Statement ( Laporan

Keuangan)

General and administrative ex-

penses (Biaya Administrasi dan

Umum)

Gross Profit on Sales (Laba Kotor

Penjualan )

Income Statement (Laporan Laba

Rugi)

Income Summary ( Ikhtisar Laba

Rugi )

Liability (Kewajiban)

Net Profit (Laba Bersih)

Operating Expenses (Beban atau

Biaya Operasi)

Operating revenue (Pendapatan

Usaha)

Other Expenses (Biaya lain-lain)

Other Income ( Pendapatan lain-

lain)

Prepaid Expenses ( Beban-beban

yang dibayar dimuka )

Selling expense (Beban Penjualan)

Statement of owner’s equity

(Laporan Perubahan Modal)

Work Sheet (Kertas Kerja /Neraca

Lajur)

Kata Kunci

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

97

Evaluasi Akhir Bab

I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

1.

Harga pokok penjualan dihitung dengan cara . . . .

A. penjualan dikurangi pembelian bersih

B. penjualan bersih dikurangi pembelian bersih

C. penjualan bersih ditambah persediaan awal

D. pembelian bersih dikurangi persediaan awal

E. persediaan awal ditambah pembelian bersih dikurang persediaan akhir

2.

Laba kotor penjualan merupakan selisih antara . . . .

A. Penjualan bersih – Pembelian bersih

B. Penjualan bersih – (Harga Pokok Penjualan + Beban Usaha )

C. Penjualan bersih + Pendapatan lain-lain – Beban Usaha

D. Penjualan bersih - Harga Pokok Penjualan

E. Penjualan bersih – (Pembelian + Harga Pokok Penjualan)

3.

Berikut ini adalah sebagian akun yang terdapat dalam perusahaan

dagang.

Pembelian

Rp3.250.000,-

Biaya angkut

Rp130.000,-

Return pembelian

Rp250.000,-

Potongan pembelian

Rp100.000,-

Dari daftar di atas , maka pembelian bersih . . . .

A. Rp3.030.000,-

B. Rp3.130.000,-

C. Rp3.230.000,-

D. Rp3.380.000,-

E. Rp3.730.000,-

4.

Persediaan awal barang dagangan

Rp6.400.000,-

Persediaan akhir barang dagangan

Rp10.000.000,-

Pembelian

Rp15.000.000,-

Retur pembelian

Rp500.000,-

Potongan pembelian

Rp300.000,-

Beban angkut pembelian

Rp400.000,-

Dari data di atas, besar HPP adalah . . . .

A. Rp10.200.000,-

D.

Rp 17.400.000,-

B. Rp11.000.000,-

E.

Rp 18.200.000,-

C. Rp12.000.000,-

98

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

5.

Diketahui data perusahaan dagang sebagai berikut:

-

Persediaan awal

Rp600.000,-

-

Pembelian

Rp2.000.000,-

-

Beban angkut pembelian

Rp200.000,-

-

Pembelian retur

Rp40.000,-

-

Potongan pembelian

Rp30.000,-

-

Persediaan akhir

Rp800.000,-

Dari data di atas besarnya harga pokok barang tersedia untuk dijual adalah

. . . .

A. Rp2.730.000,-

B. Rp3.530.000,-

C. Rp2.600.000,-

D. Rp1.930.000,-

E. Rp2.840.000,-

6.

Diketahui data perusahaan dagang sebagai berikut

Persediaan awal barang dagang

Rp2.500.000,-

Persediaan akhir barang dagang Rp3.250.000,-

Pembelian

Rp3.000.000,-

Penjualan

Rp4.000.000,-

Besarnya laba kotor penjualan adalah . . . .

A. Rp1.750.000,-

B. Rp2.250.000,-

C. Rp3.750.000,-

D. Rp5.550.000,-

E. Rp8.750.000,-

7.

Dari suatu perusahaan dagang diperoleh data sebagai berikut:

-

Penjualan bersih

Rp9.750.000,-

-

HPP

Rp5.750.000,-

-

Beban usaha

Rp2.250.000,-

-

Pendapatan di luar usaha

Rp500.000,-

-

Beban diluar usaha

Rp250.000,-

Berdasarkan data di atas, besarnya laba bersih perusahaan yaitu . . . .

A. Rp1.500.000,-

D.

Rp4.000.000,-

B. Rp2.000.000,-

E.

Rp5.000.000,-

C. Rp3.000.000,-

8.

Data untuk penyusunan daftar sisa diperoleh dari . . . .

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

99

A. buku besar

B. buku besar pembantu

C. jurnal umum

D. jurnal penyesuaian

E. jurnal penutup

9.

Akun-akun yang termasuk ke dalam kelompok beban umum dan

administrasi adalah . . . .

A. beban iklan, beban bunga, beban sewa toko

B. beban sewa kantor, beban bunga, beban gaji bagian kantor

C. beban iklan, beban sewa toko, beban pembelian toko

D. beban sewa kantor, beban gaji kantor, beban umum serba-serbi

E. beban bunga, rugi penjualan aktiva tetap,

10. Akun-akun yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi

adalah . . .

A. penjualan, piutang usaha, utang usaha

B. asuransi dibayar di muka, pendapatan sewa, modal usaha

C. pembelian, persediaan barang dagang, sewa dibayar dimuka

D. persediaan barang dagang, kas, piutang usaha

E. pendapatan sewa, utang usaha, pembelian

11. Pada tanggal 1 Agustus 2005 dibayar premi asuransi Rp900.000,- untuk

1 tahun. Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2005, adalah

A. Beban asuransi

Rp375.000,-

Asuransi dibayar di muka

Rp375.000,-

B. Beban asuransi

Rp900.000,-

Asuransi dibayar di muka

Rp900.000,-

C. Asuransi dibayardi muka

Rp375.000,-

Beban asuransi

Rp375.000,-

D. Asuransi dibayar di muka

Rp900.000,-

Beban asuransi

Rp900.000,-

E. Beban asuransi

Rp525.000,-

Asuransi dibayar di muka

Rp525.000,-

12. Persediaan akhir barang dagang pada 31 Desember 2005 sebesar

Rp2.200.000,-. Jurnal penyesuaiannya adalah . . . .

A. Ikhtisar

rugi/laba

Rp2.200.000,-

Persediaan barang dagang

Rp2.200.000,-

100

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

B. Persediaan barang

-dagang

Rp2.200.000,-

Ikhtis

ar rugi/laba

Rp2.200.000,-

C. Pembelian

Rp2.200.00,-

Harga pokok Penjualan

Rp2.200.000,-

D. Harga pokok Penjualan-

Rp2.200.000,-

Utang dagang

Rp2.200.000,-

E. Pembelian

Rp2.200.000,-

Ikhtis

ar rugi/laba

Rp2.200.000,-

13. Persediaan barang dagangan awal sebesar Rp 1.900.000,00 persediaan

barang dagangan akhir sebesar Rp 1.750.000,00. Jurnal penyesuaian untuk

persediaan barang awal . . . .

A. Ikhtisar Laba rugi

Rp1.750.000,-

Persediaan Barang Dagangan

Rp1.750.000,-

B. Ikhtisar Laba rugi

Rp1.900.000,-

Persediaan Barang Dagangan

Rp1.900.000,-

C. Persediaan Barang dagangan

Rp1.750.000,-

Ikhtisar Laba Rugi

Rp1.750.000,-

D. Persediaan barang Dagangan

Rp1.900.000,-

Ikhtisar Laba Rugi

Rp1.900.000,-

E. Ikhtisar Laba rugi

Rp150.000,-

Persediaan Barang Dagangan

Rp150.000,-

14. Neraca Saldo sebagian memperlihatkan data sebagai berikut :

-

Persediaan awal

Rp600.000,-

-

Pembelian

Rp2.000.000,-

-

Beban angkut pembelian

Rp200.000,-

-

Retur Pembelian

Rp40.000,-

-

Potongan pembelian

Rp30.000,-

-

Persediaan akhir

Rp800.000,-

Jika penyelesaian kertas kerja menggunakan akun “ Harga Pokok

Penjualan”, maka jurnal penyesuaiannya adalah . . . .

A. Harga Pokok Penjualan

Rp2.800.000,-

Persediaan Barang

Rp600.000,-

Pembelian

Rp2.000.000,-

Beban Angkut Pembelian

Rp200.000,-

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

101

B. Persediaan Barang

Rp800.000,-

Retur Pembelian

Rp40.000,-

Potongan Pembelian

Rp30.000,-

Harga Pokok Penjualan

Rp870.000,-

C. Persediaan Barang

Rp200.000,-

Retur Pembelian

Rp40.000,-

Potongan Pembelian

Rp30.000,-

Harga Pokok Penjualan

Rp1.930.000,-

Pembelian

Rp2.000.000,-

Beban Angkut Pembelian

Rp200.000,-

D. Persediaan Barang

Rp800.000,-

Retur Pembelian

Rp40.000,-

Potongan Pembelian

Rp30.000,-

Harga Pokok Penjualan

Rp1.930.000,-

Persediaan Barang

Rp600.000,-

Pembelian

Rp2.000.000,-

Beban Angkut Pembelian

Rp200.000,-

E. Persediaan Barang

Rp800.000,-

Harga Pokok Penjualan

Rp2.000.000,-

Persediaan Barang

Rp600.000,-

Pembelian

Rp2.000.000,-

Beban Angkut Pembelian

Rp200.000,-

15. Kertas kerja sebagian per 31-12-2001 adalah sebagai berikut.

No

Perkiraan

NS

AJP

NSD

D

K

D

K

D

K

1

Penjualan

200.000

200.000

2

Harga Pokok

Penjualan

175.000

55.000 120.000

3

Beban Umum

Administrasi

25.000

5.000

30.000

4

Beban Penjualan

18.000

2.000

20.000

102

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Laba bersih yang terdapat dalam kertas kerja di atas adalah . . . .

A. Rp200.000,-

D.

Rp40.000,-

B. Rp80.000,-

E.

Rp30.000,-

C. Rp50.000,-

B. Kerjakanlah Soal Berikut ini

1.

Pada akhir periode yang berakhir 31 Desember 2001, PD KATAMSI

menyusun Neraca Saldo sebagai berikut:

PD. KATAMSI

NERACA SALDO

Per, 31 Desember 2001

No

Nama Akun

Debit

Kredit

101 Kas

Rp12.600.000,-

102 Piutang Dagang

Rp13.850.000,-

103 Persediaan Barang Dagangan

Rp13.500.000,-

104 Perlengkapan Toko

Rp250.000,-

105 Perlengkapan Kantor

Rp200.000,-

106 Asuransi Dibayar Dimuka

Rp1.400.000,-

121 Peralatan

Rp10.000.000,-

122 Akum.Peny. Peralatan

Rp1.000.000,-

123 Kendaraan

Rp30.000.000,-

124 Akum. Peny. Kendaraan

Rp3.000.000,-

201 Hutang Dagang

Rp11.250.000,-

202 Hutang Gaji

203 Beban-beban YMH dibayar

301 Modal, Tn. Katamsi

Rp66.920.000,-

302 Pri, Tn. Katamsi

Rp10.000.000,-

401 Penjualan

Rp57.000.000,-

402 Retur Penjualan

Rp1.000.000,-

403 Potongan Penjaulan

Rp750.000,-

501 Pembelian

Rp34.500.000,-

502 Retur Pembelian

Rp1.500.000,-

503 Potongan Pembelian

Rp850.000,-

511 Gaji Bag. Penjualan

Rp5.500.000,-

512 Beban Iklan

Rp1.500.000,-

Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang

103

513 Beban Listrik, Air Toko

Rp450.000,-

514 Beban Transportasi

Rp330.000,-

515 Beban Peny.Peralatan bag. toko

516 Beban Peny. Kendaraan bag. Toko

517 Beban perlengkapan toko

518 Beban penjualan rupa-rupa

Rp375.000,-

521 Gaji Bagian Kantor

Rp2.500.000,-

522 Beban perlengkapan kantor

523 Beban Peny.Peralatan bag. Kantor

524 Beban Peny. Kendaraan

bag. Kantor

525 Beban Asuransi

526 Beban telepon 565.000

527 Beban Listri, Air bag. Kantor

Rp750.000,-

528 Beban Umum rupa-rupa

Rp250.000,-

601 Beban Bunga

Rp1.250.000,-

Rp141.520.000

,-

Rp 141.520.000

,-

Data Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2001 sebagai berikut:

a.

Hasil perhitungan persediaan barang dagangan per 31-12-2001 sebesar

Rp9.500.000,-

b

Perlengkapan toko yang terpakai Rp160.000,-

c

Perlengkapan kantor yang masih ada Rp90.000,-

d.

Asuransi yang telah kadaluarsa Rp900.000,-

e

Peralatan disusutkan sebesar Rp1.000.000,- yang dialokasikan untuk

bagian kantor 60% dan bagian toko 40%

f.

Kendaraan disusutkan Rp3.000.000,- dengan alokasi 70% untuk bagian

kantor dan 30% untuk bagian toko.

g.

Beban listrik, air yang harus dibayar:

-

untuk bagian toko Rp130.000,- dan bagian kantor Rp150.000,-

h

Gaji yang belum dibayar untuk bagian penjualan Rp3.000.000,- dan

bagian kantor Rp1.200.000,-

I.

Beban telepon yang terhutang pada bulan Desember Rp145.000,-

104

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Diminta:

1)

Buat Ayat Jurnal Penyesuaian

2)

Susun Kertas Kerja

3)

Susun Laporan Keuangan:

a.

Laporan Perhitungan Laba Rugi

b.

Laporan Perubahan Modal

c.

Laporan Neraca